Lawan Ahok Juga Teman Ahok.

Puncak dari penggusuran warga Kampung Pulo Jatinegara Jakarta Timur, Kamis 20 Agustus 2015 kemarin, berbuntut panjang. Selain jatuhnya 3 korban luka di sisi warga, tak kurang dari 27 warga Kampung Pulo ditangkap polisi lantara disangka sebagai provokator pemicu kericuhan. Banyak pihak menyayangkan kerusuhan yang terjadi saat penggusuran hunian di Kampung Pulo yang dilakukan Pemprov DKI Jakarta tersebut.


Lawan Ahok Juga Teman Ahok.

Sejumlah organisasi mendeklarasikan berdirinya gerakan Lawan Ahok, Sabtu (22/8/2015). Dalam pernyataannya, para anggota gerakan ini menyatakan berdirinya gerakan Lawan Ahok berawal dari kejengahan atas kepemimpinan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Sejumlah organisasi yang disebut ikut dalam deklarasi gerakan tersebut, yakni Himpunan Mahasiswa Islam, Relawan Pejuang Kesehatan, Perhimpunan Magister Hukum Indonesia, Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah, dan Pemuda Gerindra. Gerakan Lawan Ahok sendiri diketuai Tegar Putuhena yang merupakan Wakil Sekjen PB HMI.

Pendekatan kekerasan yang diambil Pemprov DKI Jakarta di bawah kepemimpinan Gubernur Basuki Tjahaja Purnama atau yang akrab disapa Ahok ini mendorong sejumlah organisasi mendeklarasikan sebuah gerakan perlawanan. Mereka menyebutnya Gerakan Lawan Ahok”.

Lain halnya dengan Andi Sinulingga Juru bicara Lawan Ahok, yang di gelar di jalan Diponogoro Jakarta Pusat.  Andi yakin selama ini banyak warga Jakarta yang tidak setuju dengan cara kepemimpinan Ahok, tetapi takut untuk bersuara. Karena itu, ia mengajak orang-orang tersebut untuk bergabung dengan mereka agar bersama-sama melakukan perlawanan terhadap Ahok. Kalau ada yang menyatakan diri “Teman Ahok”, kami sepakat harus ada yang lawan Ahok supaya yang selama ini diam tidak perlu takut lagi, kata Andi.

Menurut Andi, selama memimpin Jakarta, tidak ada hal positif dari Ahok yang bisa ditiru oleh masyarakat. Dia justru menilai banyak masyarakat telah terjerumus pada logika-logika sesat yang dibangun oleh Ahok yang sebenarnya tidak sesuai dengan adat ketimuran. Kata-kata kotor yang diucapkan Ahok jadi dianggap sebuah kewajaran. Hal-hal seperti itulah yang harus kita lawan, kata Andi.

Tapi, dia yang mulutnya kotor itu suka menganggap dirinya lebih baik dari pemimpin-pemimpin sebelumnya yang dia nilai korup. Tidak boleh kita membangun opini yang menyatakan seseorang korup. Padahal, tidak pernah ada proses hukum ataupun fakta pengadilan yang menyatakan orang itu korup, kata Andi.

Semangkin Dilawan Ahok Mangkin Loncat


Ada hal yang menarik Akibat relokasi Kampung Pulo, rupanya tidak membuat surut  warga DKI Jakarta untuk menyerahkan KTP bagi pencalonan Ahok sebagai Calon Gubernur Independen. Relawan Teman Ahok malah berhasil mengumpulkan 6.000 KTP di saat hari relokasi Kampung Pulo. Juru bicara Teman Ahok Amalia Ayuningtyas dalam pengumpulan KTP warga DKI Jakarta pada hari penggusuran Kampung Pulo berhasil menembus rekor  mencapai 6.282 KTP, Kata Amalia. Pengumpulan KTP untuk Ahok ini dimaksudkan untuk mendukung Ahok supaya bisa maju di Pilkada DKI 2017. Ahok yang kini tidak punya partai, harus maju lewat jalur independen dan syaratnya harus mengumpulkan 1 jutaan KTP warga DKI.

Kami tidak menyangka kami bisa memecahkan rekor, justru pada saat penggusuran Kampung Pulo. Ini bukti bahwa warga DKI cukup bijak dan mau melihat konteks yang lebih besar," kata Amalia. Teman Ahok sendiri, menurut Amalia, bisa memahami penolakan sejumlah warga atas langkah Pemprov DKI menggusur Kampung Pulo. Karena Setiap kebijakan atau keputusan pasti selalu ada pro dan kontra. Teman Ahok berharap, saudara-saudara warga Kampung Pulo dapat menikmati hidup yang lebih layak, lebih sehat dan lebih manusiawi di rusun Jatinegara,kata Amalia. 

Labels: