Acara
Pembukaan Muktamar Muhammadiyah di Makasar Sulawesi selatan. muktamar tesrsebut
dihadiri oleh 6.000 peserta dengan 300.000 penggembira. pembukan berlangsung
meriah di lapangan Karebosi, makasar, sulawesi selatan ,senin 3/8 pagi tadi.
“Presiden mengatakan pada akun sosmednya: Tadi pagi, di acara Pembukaan Muktamar Muhammadiyah dan 'Aisyiah, saya tertawa lepas ketika mendengar Pak Din Syamsuddin menyuplik bahasa Bugis dalam sambutannya. Yang saya tangkap hanya kata-kata yang kira-kira berarti "selamat datang".
Demikian juga ketika mendengar Hymne Sang Surya. Rasanya seperti mendengar suara pemerdekaan yang diperjuangkan oleh umat terbaik. Mereka mendirikan sekolah, rumah sakit, memberikan santunan buat rakyat miskin dan melakukan gerakan transformasi sosial Islam. Ikut memerangi korupsi, terorisme, dan menjalankan kesalehan sosial lain.
Saya hanya membayangkan, kalau semangat pencerahan seperti itu terus dijaga, kita akan bersatu dan banyak masalah bangsa bisa diselesaikan. Rakyat pun tersenyum dan hidup tenteram."
Presiden
Joko Widodo hadir dengan Menggunakan
pakaian setelan jas lengkap dengan dasi warna merah Lain halnya sewaktu
melakukan pembukaan muktamar NU Presiden joko widodo mengunakan Sarung yang
dibelikan oleh istrinya. “Dalam pidatonya, Presiden menghargai peran aktif
Muhammadiyah yang telah mencerdaskan umat dan meningkatkan kesejahteraan
rakyat. Sejak didirikan di Yogyakarta tahun 1912, Muhammadiyah membawa semangat
pembaruan yang membara agar Islam selalu relevan dengan zaman."
Menurut
Presiden: komitmen Muhammadiyah sebagai pembawa misi Islam berkemajuan,
menjawab tantangan zaman, telah menjadi kekuatan transformatif. Muhammadiyah
sudah dikenal sebagai organisasi kemasyarakatan yang kaya gagasan dan kaya amal
usaha.
Kontribusi
Muhammadiyah terhadap negara sangat besar. Berapa banyak bayi yang lahir dirumah
sakit yang dikelola Muhammadiyah dan Aisyiyah. Selain itu, jutaan anak telah
bersekolah di sekolah Muhammadiyah. Atas peran itu, Presiden menaruh hormat
pada kontribusi Muhammadiyah kepada bangsa dan negara.
Terkait
dengan tema acara "Gerakan Pencerahan Menuju Islam Berkemajuan"
sangat relevan untuk Indonesia saat ini. Tema ini mencerminkan koridor
Muhammadiyah untuk menjadi umat terbaik, yang menjadi kekuatan transformatif
menuju kemajuan bangsa.Dengan
pandangan Islam berkemajuan, sumber daya manusia berkualitas, kepercayaan
masyarakat yang tinggi, pengalaman sosial yang panjang, dan modal sosial luar
biasa Muhammadiyah dan Aisyiyah mampu memainkan peran sebagai penggerak
kemajuan bangsa dan negara.
Ketua
Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Din Syamsuddin dalam pidato pembukaan
menyatakan harapan agar para peserta dan penggembira bisa mewujudkan muktamar
yang lancar, berkualitas, dan bermartabat. Din juga mengatakan bahwa muktamar
adalah ajang silaturahim untuk menjaga hubungan yang baik. "Saya berpesan
agar Muktamar ke-47 Muhammadiyah dan Muktamar Satu Abad Aisyiyah kita jadikan
muktamar yang lancar, berkualitas, elegan, dan bermartabat."
Din
Syamsuddin mengingatkan agar
para peserta muktamar menjaga sikap tenggang rasa dalam bermusyawarah. Dengan
demikian, Muktamar Muhammadiyah bisa menjadi teladan, bukan hanya untuk
organisasi kemasyarakatan lain, melainkan juga seluruh bangsa.
Gubernur
Syahrul Yasin Limpo menyampaikan terima kasih atas kepercayaan semua pihak
menggelar acara itu di Makassar. Kehadiran peserta muktamar ikut menggerakkan
ekonomi di wilayahnya ada 13.000 kamar hotel habis tidak tersisa. Terima kasih
atas kepercayaannya. Syahrul juga mengingatkan agar Muhammadiyah kembali ke
khitah atau ruh perjuangan, yakni sebagai gerakan sosial yang bebas dari
kepentingan politik praktis.
MuktamarMuhammadiyah dan Aisyiyah dijadwalkan digelar hingga 7 Agustus mendatang. Salah
satu agenda penting yang dibahas dalam muktamar adalah pemilihan Ketua PP
Muhammadiyah dan Ketua PP Aisyiyah
Labels: Berita