Presiden Joko Widodo Membuka Muktamad Muhammadiyah Dan Aisyiah Ke 47 di Makasar Sulawesi Selatan

Acara Pembukaan Muktamar Muhammadiyah di Makasar Sulawesi selatan. muktamar tesrsebut dihadiri oleh 6.000 peserta dengan 300.000 penggembira. pembukan berlangsung meriah di lapangan Karebosi, makasar, sulawesi selatan ,senin 3/8 pagi tadi.

“Presiden mengatakan pada akun sosmednya: Tadi pagi, di acara Pembukaan Muktamar Muhammadiyah dan 'Aisyiah, saya tertawa lepas ketika mendengar Pak Din Syamsuddin menyuplik bahasa Bugis dalam sambutannya. Yang saya tangkap hanya kata-kata yang kira-kira berarti "selamat datang".

Demikian juga ketika mendengar Hymne Sang Surya. Rasanya seperti mendengar suara pemerdekaan yang diperjuangkan oleh umat terbaik. Mereka mendirikan sekolah, rumah sakit, memberikan santunan buat rakyat miskin dan melakukan gerakan transformasi sosial Islam. Ikut memerangi korupsi, terorisme, dan menjalankan kesalehan sosial lain.

Saya hanya membayangkan, kalau semangat pencerahan seperti itu terus dijaga, kita akan bersatu dan  banyak masalah bangsa bisa diselesaikan. Rakyat pun tersenyum dan hidup tenteram."

 Presiden Joko Widodo Membuka Muktamad Muhammadiyah Dan Aisyiah Ke 47 di Makasar Sulawesi Selatan

Presiden Joko Widodo hadir dengan  Menggunakan pakaian setelan jas lengkap dengan dasi warna merah Lain halnya sewaktu melakukan pembukaan muktamar NU Presiden joko widodo mengunakan Sarung yang dibelikan oleh istrinya. “Dalam pidatonya, Presiden menghargai peran aktif Muhammadiyah yang telah mencerdaskan umat dan meningkatkan kesejahteraan rakyat. Sejak didirikan di Yogyakarta tahun 1912, Muhammadiyah membawa semangat pembaruan yang membara agar Islam selalu relevan dengan zaman."


Presiden Joko Widodo

Menurut Presiden: komitmen Muhammadiyah sebagai pembawa misi Islam berkemajuan, menjawab tantangan zaman, telah menjadi kekuatan transformatif. Muhammadiyah sudah dikenal sebagai organisasi kemasyarakatan yang kaya gagasan dan kaya amal usaha.

Kontribusi Muhammadiyah terhadap negara sangat besar. Berapa banyak bayi yang lahir dirumah sakit yang dikelola Muhammadiyah dan Aisyiyah. Selain itu, jutaan anak telah bersekolah di sekolah Muhammadiyah. Atas peran itu, Presiden menaruh hormat pada kontribusi Muhammadiyah kepada bangsa dan negara.

Terkait dengan tema acara "Gerakan Pencerahan Menuju Islam Berkemajuan" sangat relevan untuk Indonesia saat ini. Tema ini mencerminkan koridor Muhammadiyah untuk menjadi umat terbaik, yang menjadi kekuatan transformatif menuju kemajuan bangsa.Dengan pandangan Islam berkemajuan, sumber daya manusia berkualitas, kepercayaan masyarakat yang tinggi, pengalaman sosial yang panjang, dan modal sosial luar biasa Muhammadiyah dan Aisyiyah mampu memainkan peran sebagai penggerak kemajuan bangsa dan negara.

Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Din Syamsuddin dalam pidato pembukaan menyatakan harapan agar para peserta dan penggembira bisa mewujudkan muktamar yang lancar, berkualitas, dan bermartabat. Din juga mengatakan bahwa muktamar adalah ajang silaturahim untuk menjaga hubungan yang baik. "Saya berpesan agar Muktamar ke-47 Muhammadiyah dan Muktamar Satu Abad Aisyiyah kita jadikan muktamar yang lancar, berkualitas, elegan, dan bermartabat."  

Din Syamsuddin mengingatkan agar para peserta muktamar menjaga sikap tenggang rasa dalam bermusyawarah. Dengan demikian, Muktamar Muhammadiyah bisa menjadi teladan, bukan hanya untuk organisasi kemasyarakatan lain, melainkan juga seluruh bangsa.

Gubernur Syahrul Yasin Limpo menyampaikan terima kasih atas kepercayaan semua pihak menggelar acara itu di Makassar. Kehadiran peserta muktamar ikut menggerakkan ekonomi di wilayahnya ada 13.000 kamar hotel habis tidak tersisa. Terima kasih atas kepercayaannya. Syahrul juga mengingatkan agar Muhammadiyah kembali ke khitah atau ruh perjuangan, yakni sebagai gerakan sosial yang bebas dari kepentingan politik praktis.


MuktamarMuhammadiyah dan Aisyiyah dijadwalkan digelar hingga 7 Agustus mendatang. Salah satu agenda penting yang dibahas dalam muktamar adalah pemilihan Ketua PP Muhammadiyah dan Ketua PP Aisyiyah

Labels: