Haruskan Indonesia Berhutang Dengan IMF
Sebelum
menerima kunjungan Bos IMF Managing Director International Monetary Fund (IMF).
Presiden joko widodo melakukann kegiatan makan siang bersama para sopir bajaj,
mikrolet, kopaja, taxi dan ojek. Mereka secara blak – blakan menyampaikan
kesusahan hidup di jalanan , ditilang, pungli dan lainnya. Saya jadi paham
bagaimana pelayanan tranportasi masyarakat harus diperbaiki, istana memang
harus terbuka untuk rakyat. Tetap semangat saudara – saudaraku menjalani tugas
melayani masyarakat, kata presiden jioko widodo.
Kedatangan
Managing Director International Monetary Fund (IMF), Christine Lagarde ke
indonesia dengan kondisi ekonomi gelobal yang memburuk menimbulkan tanda tanya
besar, apalagi kedatangan bos IMF tersebut khusus datang untuk demi menemui
Presiden Joko Widodo (Jokowi). Mungkinkah akan menawarkan untang baru kepada
Indonesia dan mengatur indonesia.

Christina
Lagarde didampingi Managing Director IMF2 Marzunisham Omar, Executive Director
IMF3 Changyong Rhee, Director Asia Pacific Department of IMF4 David Cowen,
Advisor and Mission Chief for Indonesia Rho da Weeks-Brown, Director of
Communication Department Martin Muhleisen, Staff of Managing Director IMF7
Benedict Bighma, serta Senior Resident Representative for Indonesia Keiko
Utsunomiya, datang ke Istana Negara. Bertemu Presiden Joko Widodo, Dalam
pertemuan tersebut Jokowi didampingi Menteri Keuangan (Menkeu) Bambang
Brodjonegoro, Menko bidang Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Sekretaris
Negara Pratikno, Tim Komunikasi Presiden Teten Masduki, dan Gubernur BI Agus
Martowardojo.
Menurut
Menkopolhukam, Luhut Panjaitan, tidak
ada rencana pemerintah Indonesia untuk menarik pinjaman dari IMF. Pemerintah
sudah bebas utang IMF. Luhut mengatakan, tidak ada yang bisa mengintervensi
Jokowi dan pemerintahan yang dipimpinnya. Pemerintah tidak akan menarik
pinjaman apapun dari IMF. Tidak ada yang bisa intervensi Presiden jokowi dan
pemerintahan ini. Saya ulangi tidak ada yang bisa intervensi. Kami punya
langkah-langkah yang jelas yang bisa kami pertanggungjawabkan. Kami tidak perlu
merasa pinjam, kata Luhut.
Dalam
pertemuan tersebut, Delegasi International Monetary Fund (IMF) yang dipimpin
Direktur Utama, Christina Lagarde mengapresiasi pembangunan infrastruktur dan
sumberdaya manusia yang dilakukan sangat cepat oleh pemerintah Indonesia.
Presiden Joko Widodo mengapresiasi kepercayaan IMF dan Bank Dunia yang akan
menyelenggarakan pertemuan tahunan mereka di Bali pada 2018.
Indonesia
dan IMF juga akan menyelenggarakan Konferensi Internasional “The Future of
Asia’s Finance". Penyelenggara konferensi adalah Bank Indonesia dan IMF
pada 1-2 September 2015 di Jakarta. Dalam konferensi ini akan hadir para
pimpinan dan pejabat tinggi dari beberapa bank sentral negara anggota IMF dan
pelaku pasar keuangan.
Konferensi
ini akan membahas pembiayaan baru untuk regional Asia di tengah dinamika
ekonomi. Kunjungan ini juga akan dimanfaatkan Lagarde untuk bertukar pandangan
soal perkembangan ekonomi terkini, prospek Indonesia, dan peran dari negara
berkembang di regional dan dunia.
Bos
IMF Ingatkan Guncangan Ekonomi Global
Dalam
pertemuan tersebut, Bos IMF ini mengingatkan Indonesia soal guncangan yang
terjadi pada ekonomi global. Menurutnya, dalam pertemuan yang berlangsung
selama satu jam tersebut, Jokowi yang ditemani beberapa menteri Kabinet Kerja
hanya berdiskusi dengan Lagarde tentang masalah yang berkaitan dengan ekonomi
global.
Gubernur
BI Agus Martowardojo menyampaikan bahwa beliau (Lagarde) ingin bertemu dengan
saya, dan tadi saya menemuinya. Dan kita tadi berdiskusi banyak, terutama
mengenai masalah-masalah yang berkaitan dengan ekonomi global. Tidak ada yang
lain, kata Jokowi di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta.
Presdien
Joko Widodo mengisahkan bahwa Lagarde mengingatkan ada angin yang menyebabkan
guncangan dalam perekonomian global. Di antaranya perlambatan ekonomi China dan
membaiknya kondisi ekonomi Amerika Serikat (AS). Tadi disampaikan bahwa memang
ada angin dari China, dari AS, tapi mereka menyampaikan bahwa kita punya
kesiapan yang baik untuk menghadapi itu.
Labels: Berita