Ada Apa Bos IMF datang Ke Indonesia

Haruskan Indonesia Berhutang Dengan IMF

Sebelum menerima kunjungan Bos IMF Managing Director International Monetary Fund (IMF). Presiden joko widodo melakukann kegiatan makan siang bersama para sopir bajaj, mikrolet, kopaja, taxi dan ojek. Mereka secara blak – blakan menyampaikan kesusahan hidup di jalanan , ditilang, pungli dan lainnya. Saya jadi paham bagaimana pelayanan tranportasi masyarakat harus diperbaiki, istana memang harus terbuka untuk rakyat. Tetap semangat saudara – saudaraku menjalani tugas melayani masyarakat, kata presiden jioko widodo.

 http://wahana789.blogspot.com/2015/09/ada-apa-bos-imf-datang-ke-indonesia.html


Kedatangan Managing Director International Monetary Fund (IMF), Christine Lagarde ke indonesia dengan kondisi ekonomi gelobal yang memburuk menimbulkan tanda tanya besar, apalagi kedatangan bos IMF tersebut khusus datang untuk demi menemui Presiden Joko Widodo (Jokowi). Mungkinkah akan menawarkan untang baru kepada Indonesia dan mengatur indonesia.

 Ada Apa Bos IMF datang Ke Indonesia

Christina Lagarde didampingi Managing Director IMF2 Marzunisham Omar, Executive Director IMF3 Changyong Rhee, Director Asia Pacific Department of IMF4 David Cowen, Advisor and Mission Chief for Indonesia Rho da Weeks-Brown, Director of Communication Department Martin Muhleisen, Staff of Managing Director IMF7 Benedict Bighma, serta Senior Resident Representative for Indonesia Keiko Utsunomiya, datang ke Istana Negara. Bertemu Presiden Joko Widodo, Dalam pertemuan tersebut Jokowi didampingi Menteri Keuangan (Menkeu) Bambang Brodjonegoro, Menko bidang Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Tim Komunikasi Presiden Teten Masduki, dan Gubernur BI Agus Martowardojo.

Menurut Menkopolhukam, Luhut Panjaitan,  tidak ada rencana pemerintah Indonesia untuk menarik pinjaman dari IMF. Pemerintah sudah bebas utang IMF. Luhut mengatakan, tidak ada yang bisa mengintervensi Jokowi dan pemerintahan yang dipimpinnya. Pemerintah tidak akan menarik pinjaman apapun dari IMF. Tidak ada yang bisa intervensi Presiden jokowi dan pemerintahan ini. Saya ulangi tidak ada yang bisa intervensi. Kami punya langkah-langkah yang jelas yang bisa kami pertanggungjawabkan. Kami tidak perlu merasa pinjam, kata Luhut.

Dalam pertemuan tersebut, Delegasi International Monetary Fund (IMF) yang dipimpin Direktur Utama, Christina Lagarde mengapresiasi pembangunan infrastruktur dan sumberdaya manusia yang dilakukan sangat cepat oleh pemerintah Indonesia. Presiden Joko Widodo mengapresiasi kepercayaan IMF dan Bank Dunia yang akan menyelenggarakan pertemuan tahunan mereka di Bali pada 2018.

Indonesia dan IMF juga akan menyelenggarakan Konferensi Internasional “The Future of Asia’s Finance". Penyelenggara konferensi adalah Bank Indonesia dan IMF pada 1-2 September 2015 di Jakarta. Dalam konferensi ini akan hadir para pimpinan dan pejabat tinggi dari beberapa bank sentral negara anggota IMF dan pelaku pasar keuangan.

Konferensi ini akan membahas pembiayaan baru untuk regional Asia di tengah dinamika ekonomi. Kunjungan ini juga akan dimanfaatkan Lagarde untuk bertukar pandangan soal perkembangan ekonomi terkini, prospek Indonesia, dan peran dari negara berkembang di regional dan dunia.

Bos IMF Ingatkan Guncangan Ekonomi Global

Dalam pertemuan tersebut, Bos IMF ini mengingatkan Indonesia soal guncangan yang terjadi pada ekonomi global. Menurutnya, dalam pertemuan yang berlangsung selama satu jam tersebut, Jokowi yang ditemani beberapa menteri Kabinet Kerja hanya berdiskusi dengan Lagarde tentang masalah yang berkaitan dengan ekonomi global.

Gubernur BI Agus Martowardojo menyampaikan bahwa beliau (Lagarde) ingin bertemu dengan saya, dan tadi saya menemuinya. Dan kita tadi berdiskusi banyak, terutama mengenai masalah-masalah yang berkaitan dengan ekonomi global. Tidak ada yang lain, kata Jokowi di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta.

Presdien Joko Widodo mengisahkan bahwa Lagarde mengingatkan ada angin yang menyebabkan guncangan dalam perekonomian global. Di antaranya perlambatan ekonomi China dan membaiknya kondisi ekonomi Amerika Serikat (AS). Tadi disampaikan bahwa memang ada angin dari China, dari AS, tapi mereka menyampaikan bahwa kita punya kesiapan yang baik untuk menghadapi itu.


Labels: