#TerimaKasihIndonesia,
Sindiran Singapura dan Malaysia soal Asap
Kabut
asap kiriman dari wilayah Sumatera saat ini telah mengganggu langit Singapura
dan malaysia. Wilayah malausia dan singapura tertutup kabut sapa yang mengaggu
kesehatan warganya di dua negara warga tersebut. Asap juga menganggu pelayaran Jarak
pandang cuma mencapai seputar 150 mtr.
Kabut asap ini menyebabkan kekhawatiran lantaran
dapat mengganggu proses Singapore Grand Prix dan konser Bon Jovi. Belum ada
rencana dari penyelenggara Grand Prix untuk menunda ajang balap ini. Sambil
terus memonitor situasi, penyelenggara Grand Prix berencana menempatkan pos-pos
medis di sekitar lokasi untuk merawat gangguan kesehatan apa pun terkait kabut
asap.
Kabut
asap yang menyelimuti Singapura sangatlah pekat serta bikin indeks polusi udara
terdaftar di antara angka 127 dan 151, yang berarti kwalitas udara berada pada
level tak sehat. Kesal
lantaran kabut asap sudah mengganggu kesibukan sehari-hari, warga Malaysia dan
Singapura juga beramai-ramai menyindir pemerintah Indonesia melalui jejaring
sosial dengan memakai tagar terima kasih Indonesia (#TerimaKasihIndonesia). Terima
kasih Indonesia adalah bentuk luapan emosi warga Malaysia serta Singapura
disebabkan kiriman kabut asap yang datang dari pembakaran hutan di Indonesia.
Warga
Malaysia dan Singapura Sindir Kabut Asap
#TerimaKasihIndonesia
telah membuat hari-hari kami berkabut!!! dan (terima kasih) telah menjadi
egois!! dan juga membuat banyak anak-anak pergi ke rumah sakit. Terima
kasih!" tulis pengguna akun @drewsomnia. Sejumlah
orang lainnya merespons secara lebih satire. "#TerimaKasihIndonesia" karena
Anda memberikan kami, Malaysia dan Singapura, sebuah pemandangan musim
salju, sindir Asyraf Zawawi melalui @AserapSebeng.
Tanda
pagar (tagar) tersebut sudah dipakai sejak Jumat (11/9/2015), dan hingga kini
sudah dipakai dalam hampir 12.000 kicauan. Selain
#TerimaKasihIndonesia, asap juga membuat warga Singapura kreatif. Mereka
membuat meme yang menggambarkan aksi Godzilla, Gundam, dan Ultraman di
jalan-jalan Singapura yang berkabut, menimbulkan reaksi yang jenaka.
Kebakaran
hutan dan lahan terjadi tiap tahun di Sumatera dan Kalimantan. Perusahaan
minyak sawit dan kertas dituduh berada di belakang pembakaran lahan. Namun,
belum ada sanksi tegas dari pemerintah.
Kabut
Asap Sejumlah sekolah ditutup singapura dan malaysia
Riau,
salah satu daerah yang terkena dampak terparah, sudah menetapkan kondisi
darurat asap. Sementara
itu, di Kuala Lumpur dan daerah lain di Malaysia, sejumlah sekolah tutup.
Sementara itu, warga Singapura diminta untuk mengurangi aktivitas luar ruangan.
Di
Indonesia, pengguna media sosial mengungkapkan kemarahan dan kekecewaan kepada
pemerintah dengan #melawanasap yang hingga kini sudah digunakan lebih dari
55.000 kali. Sejumlah komikus dan kartunis juga melakukan
"perlawanan" dengan menyindir pemerintah, yang dianggap tidak tegas
terhadap aksi pembakaran hutan, melalui komik-komik di Instagram dan Twitter.
Labels: Berita