El Nino, Pemerintah Akhirnya Impor Beras



Pemerintah mulai impor beras jaga stok pangan


Pemerintah RI akhirnya mulai menerima pengiriman beras impor di sejumlah daerah di Indonesia guna menjaga stok pangan akibat gejolak cuaca El Nino yang memicu kekeringan di sejumlah tempat. Dampak el nino yang mempengaruhi produksi padi dinilai membuat pemerintah membuka keran impor beras untuk memenuhi persediaan beras hingga akhir tahun. Saat ini stok beras di Bulog hanya 1,7 juta ton jauh di bawah angka ideal persediaan beras yaitu 3 juta ton. 

El Nino, Pemerintah Akhirnya Impor Beras

“Pemerintah mengklaim beras impor yang sudah masuk ke beberapa pelabuhan di dalam negeri hanya untuk cadangan nasional dan baru dapat digunakan saat stok beras menurun. Padahal sebelumnya pemerintah gembar-gembor swasembada beras.”

Adapun swasembada pangan yang masuk ke dalam nawacita ditaregtkan baru dapat terealisasi dalam tiga tahun ke depan. Prioritas pemerintah saat ini adalah menyiapkan cadangan nasional dalam jumlah yang cukup di saat terkena dampak El Nino. "Yang paling penting pemerintah menyiapkan cadangan (beras) nasional yang cukup. Nah termasuk dari impor tidak apa-apa," kata JK.
 
Wapres juga menjelaskan kekeringan pada Agustus hingga November 2015 memicu mundurnya masa panen gabah sehingga persediaan beras untuk tahun depan berkurang. "Demi rakyat, bukan demi hanya satu orang untuk menjaga citra, Demi menjaga jangan harga beras naik," kata JK.

Beras impor sudah masuk, ada di banyak pelabuhan, bukan hanya Jakarta, kata Wakil Presiden Jusuf Kalla, sebanyak 4.800 ton beras asal Vietnam tiba di Manado, Provinsi Sulawesi Utara. “Impor beras dilakukan untuk memenuhi persediaan stok beras di beberapa daerah di Indonesia akibat panen yang mundur karena kekeringan.”

Sabaruddin Amrulla Kepala Perum Bulog Divre Sulawesi Utara (Sulut) mengatakan impor beras dilakukan untuk menjaga stok pangan di provinsinya yang mulai minim. impor beras dilakukan bagi daerah yang bukan merupakan daerah surplus beras dan stok pangannya menipis. 

Zulkarnaen Nurdin Kepala Bulog Sub Divre Merauke menurutnya, daerah Bulog Merauke berencana mendatangkan beras impor dari Vietnam karena persediaan menipis akibat petani yang tidak mampu memenuhi kebutuhan beras di wilayah sub Divre Merauke maka harus didatangkan dari luar sebanyak 3.000 ton.

Amran Sulaeman, Menteri Pertanian, mengatakan El Nino yang melanda Indonesia dalam beberapa bulan terakhir membuat produksi beras nasional tertahan. Padahal, stok yang dimiliki Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) hanya 1,4 juta ton. “Yang jelas, yang ada sekarang ini hanya cadangan beras nasional. Kemudian ini kan masih terkena dampak El Nino,” Amran menuturkan pada saat El Nino 1998, Indonesia harus mengimpor 7,1 juta ton beras agar dapat memenuhi kebutuhan 202 juta penduduk. 

Saat ini, penduduk Indonesia mencapai 252 juta orang, dan dampak El Nino lebih parah dibandingkan dengan 1998. Pemerintah telah berupaya untuk tidak melakukan impor dalam satu tahun. Akan tetapi, dampak El Nino di dalam negeri membuat pemerintah memunculkan opsi mempersiapkan cadangan beras nasional.

Pemerintah Impor Beras Petani Jateng Kecewa


Firman Soebagyo, Anggota Komisi IV DPR mengatakan, petani dan nelayan kecewa atas kebijakan pemerintah yang belum berpihak kepada rakyat. Di antaranya adalah kebijakan pemerintah mengimpor beras dari Vietnam dan Thailand. Hal ini semakin mengecewakan masyarakat. khususnya petani Jawa Tengah karena pemerintah tidak konsisten terhadap pernyataannya bahwa Indonesia tidak akan impor beras,"kata Firman 

fakta menunjukan stok beras nasional masih mencukupi sebesar 1,4 juta ton sesuai jawaban Kementerian Pertanian. "Saya konfirmasi tadi malam dan sekarang wilayah Lampung disampaikan bahwa sudah mulai panen dan data BPS (Badan Pusat Statistik) bahwa beras nasional masih cukup dapat dipertanggung jawabakan," kata Firman.

Labels: