Politisi Kuat Makelar
Freeport, Siapa ?
Ada politisi
"Kuat" yang catut nama Presiden dan Wapres ke Freeport, lantas siapa
politikus yang Ngiler Jadi Makelar Izin Tambang Freeport dengan mencatut nama Presiden
dan Wapres ke Freeport, isu tersebut membuat Anggota DPR RI Marah, Menteri ESDM
diangap sebar fitnah karena tidak menyebut nama siapa Politisi makelar freeport,
Presiden mendapat laporan dari Mentri ESDM mengatakan, 'ora sudi'
Pemberitaan belakangan ini
tengah ramai mengabarkan terkait berita yang menyebutkan bahwa seorang
politikus yang berpengaruh di Negeri ini telah tergoda untuk menjadi makelar
dari izin tambang PT Freeport Indonesia. Mentri ESDM Sudirman Said yang
menyatakan bahwa ada politisi 'kuat' yang dengan sengaja mencatut nama Presiden
Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla terkait perpanjangan kontrak PT.
Freeport Indonesia.
"Dengan mencatut nama
Presiden dan Wapres, politisi itu menjanjikan ke Freeport agar kontrak bisa
segera diberikan. Seolah-olah Presiden minta saham. Wapres juga dijual namanya".
Sudirman Said sudah
laporkan kepada keduanya. Beliau marah karena “Presiden Jokowi merasa tidak
menyetujui perpanjangan kontrak dengan PT. Freeport Indonesia”. Pak Jokowi
mengatakan, 'ora sudi'. Ora sudi kan ungkapan Jawa yang sangat dalam. Begitu
pun Wakil Presiden. 'Ini orang kurang ajar dan saya tahu orang itu siapa, kata
Wapres Jusuf Kalla. Jadi, Wapres sudah menduga.
Sudirman Said. mengaku tak
bisa menyebut siapa politisi yang coba menjual nama dua pimpinan tertinggi
republik itu. Dalam hal ini, Sudirman Said menyebut oknum politikus tersebut
meminta saham kosong dan proyek pembangunan pembangkit tenaga listrik di Timika
dengan menjanjikan kelancaran proses perpanjangan kontrak PT Freeport.
Kontrak Freeport akan
jatuh tempo pada 2021. Terkait dengan itu, banyak isu yang
terkait dengan perpanjangan kontrak tersebut. Selain isu kontrak, proses
divestasi sebagian saham perusahaan tambang emas itu pun juga menghangat.
Beberapa wacana yang mengemuka terkait dengan divestasi adalah dengan melepas
sebagian saham perusahaan ke BUMN, kemudian melepas saham ke perusahaan swasta
nasional, serta melalui IPO di pasar modal.
Hal ini seolah memberi
jawaban betapa mengiurkan soal izin Freeport dapat membuat seseorang yang
berpengaruh untuk bertindak sejauh ini. Bahkan politikus ini juga disebut-sebut
telah menghubungi bos Freeport dan mengatakan jika dirinya bisa menyelesaikan
segala urusan Freeport Indonesia. Setidaknya, begitulah kenyataan kabar yang
tengah berembus dan ramai diberitakan belakangan ini terkait izin dari Freeport
Indonesia.
Pernyataan Menteri Energi
dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Sudirman Said yang menyebut ada seorang Politisi
DPR RI mencatut nama Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden
RI, Jusuf Kalla (JK), menjadi makelar untuk memperpanjang kontrak karya (KK)
Freeport di Indonesia, membuat wakil rakyat marah.
Sudirman dituding menyebar
fitnah kepada anggota DPR RI. Mereka mendesak Sudirman untuk menyebut nama
politisi itu, dan melaporkannya ke Kepolisian.
Anggota Komisi VII DPR RI Kurtubi politisi partai NASDEM menyarankan
Sudirman membawa persoalan tersebut ke ranah hukum saja. Sebab menurut
penilaian dia, dengan adanya isu makelar itu, menandakan bahwa telah ada mafia
yang bermain di Negara Indonesia ini.
Dia juga mengatakan,
Menteri ESDM sepertinya khawatir dituntut karena tidak menyebut nama politikus
yang berupaya menjadi makelar untuk Freeport itu. Padahal apabila sudah ada
bukti serta hasil investigasi, maka seharusnya sudah segera diumumkan kepada
publik. Hal ini bertujuan agar satu sama lain (pemerintah atau DPR RI) tidak
saling mencurigai," kata dia.
Labels: Politik