Kasus Freeport Momentum Berantas Mafia Miga

Kasus Freeport Dan Petral Momentum Presiden Jokowi Berantas Mafia Migas. Di negeri ini cengkeraman “mafia” begitu sulit disentuh lantaran diduga kuat melibatkan pengusaha kakap yang dekat dengan kekuasaan. Pilihan pejabat antikorupsi di sektor migas dapat menumbuhkan harapan baru, sebab publik berhak menagih konsistensi dan keseriusan pemerintah membongkar jejaring korupsi migas, Itu pun jika Presiden Jokowi dan Pemerintahanya Berani.

 Kasus Freeport Momentum Berantas Mafia Miga


“Negeri ini kaya tetapi Miskin, bagaikan Ayam mati dilumbung padi.”

Berdasarkan dari rekaman betapa hebatnya sosok M. Riza chalid ini selalu hadir disetiap lumbung sumber kekayaan negara, dan patut diduga hadirnya M. Riza Chalid ini adalah menjadi mafia atau tikus yang menggerogoti isi lumbung sumber daya alam negara ini baik disektor migas maupun mineralDidalam skandal permintaan saham Freeport oleh Setya Novanto yang kini ditangani oleh Majelis Kehormatan Dewan DPR RI, hadir sosok M.Riza Chalid. Di duga kehadirannya diskandal freeport tersebut adalah ingin memperluas jaringannya dan mencari kolaborasi baru serta ingin menjadikan diri sebagai pihak yang berjasa kepada Presiden Jokowi karena kemampuan kapitalnya yang sangat tidak diragukan.



Patut diduga, M. Riza Chalid ingin masuk kedalam lingkaran presiden, melalui orang-orang yang disebutkan dalam rekaman tersebut. Andaikan permintaan saham itu dipenuhi oleh Freeport, maka sangat patut diduga M. Riza Chalid lah yang akan mengambilnya dan menggantinya dengan uang  tunai dan membaginya kepada nama–nama yang disebutkan dalam rekeman yang diperdengarkan di MKD. Ini hanyalah dugaan, Analisa berdasarkan situasi kehadiran M. Riza Chalid dalam pertemuan tersebut. Mengapa banyak pihak yang begitu ngotot membela Setya Novanto dalam skandal tersebut.

Maka dengan terbukanya skandal Saham Freeport ini, Presiden Jokowi mestinya menjadikan ini momentum bersih bersih diseluruh perusahaan tambang yang beroperasi di negara ini, perlu dibongkar semua untuk membersihkan perilaku koruptif pejabat yang bermain disektor ini hingga indikasi potensi kehilangan pendapatan negara sangat besar sampai trilliun rupiah dapat diatasi.  “Sungguh terbongkarnya skandal ini momentum indah untuk bersih bersih.”

Intervensi yang dilakukan oleh pihak luar yang menguasai kelompok usaha tertentu hingga dalam 3 tahun bisa menguasai kontrak senilai USD 18 miliar  atau lebih dari Rp200 triliun. Siapa pihak luar yang disebutkan dalam laporan tersebut.  Disinilah yang mencengangkan, bahwa diduga nama yang sama juga muncul dalam skandal Freeport yaitu M. Riza Chalid dengan kelompok usaha miliknya. Sejak lama memang M. Riza Chalid terkenal dengan julukan TheGasoline God Father di Singapore, dinegara kita disebut mafia migas.

Disektor migas dan produk produk turunan dari minyak. Nama M. Riza Chalid diduga kuat menguasai pengadaannya selama tender dilakukan oleh Petral dan kabarnya hingga kini kelompok usaha tersebut masih mendominasi meski tidak separah jaman petral. berdasarkan pada hasil audit tersebut, sangat tepat waktunya bagi Presiden Jokowi untuk serius membongkar seluruh praktek kemafiaan yang bermain disektor migas secara khusus pada bisnis yang berada dibawah tanggung jawab Pertamina.

Pemerintah jangan sekadar memberi harapan, sebab gebrakan nyata menjadi taruhan. Apalagi rakyat yang dikejutkan naiknya harga BBM bisa berbalik mendukung langkah pemerintah jika mafia migas diberangus sampai akar-akarnya.

Seharusnya Pembubaran Petral Merupakan Langkah Awal Sikat Mafia Migas. ini merupakan Momentum Emas Berantas Mafia Migas. Kita harus tegas tanpa kompromi hadapi para mafia. Mafia migas diduga jadi dalang, dari penyebab Harga BBM yang Tinggi, Darurat mafia tambang di sekeliling Jokowi. Presiden Harus waspada terhadap mafia dengan mengunakan kaki tangannya yang berada di dekat presiden. Keseriusan Jokowi Berantas Mafia Migas harus didukung.

Labels: